Wednesday, July 23, 2008

HP bapak dan ibu guru

Mendengar dan membaca transkrip percakapan ibu dan bapak guru dari sel tahanan rasanya mau ngakak. Bukan karena si ibu guru ber-HP ria dari sel tahanan, atau jumlah uang yang dikorup atau kasus korupsinya itu sendiri. Melainkan kedogolan si bapak guru yang notabene ahli hukum bertingkah menjadi murid bimbingan skripsi ibu guru.


Seakan sudah menjadi kutukan bangsa gue yg mempunyai sumber daya alam melimpah, rakyat yg suka senyum, tanah yang subur, namun diurusi oleh aparat dan pejabat yang bermental semprul. Seorang jaksa yang kudunya sarjana hukum, manggut saja didikte oleh makelar. Inikah tanda orang pintar kalah oleh orang licik?

Kondisi tadi seakan cerminan negri gue secara umum. Bagaimana jika memang ternyata pembuat kebijakan publik dikontrol oleh pedagang busuk, atau penjaga keamanan di-drive oleh lintah darat, atau tembok keadilan diduduki oleh kaki tangan penghianat ? Yeah... kalau emang bener berarti gak ada perubahan, toh selama ini masih bisa hidup :p

Mudah-mudahan kak peka memang serius, bukan sekedar tebang pilih karena mau pemilihan ulang. Jangan seperti dek peer, yang belum mau masuk SD karena merasa di TK lebih banyak maenannya.

1 comments:

Taufan said...

bang...emang gituh
karena di belakang makelar ini biasanya oknum yang lebih tinggi pangkatnya dari si ibu guru atau si bapak guru...bentar lagi ketahuan kok..

Post a Comment