Monday, July 14, 2008

28 Januari 2008

alhamdulillah...
setelah sekian lama menunggu, buah hati itu akhirnya menghirup dunia dengan selamat.
Menjelang Ashar di RS Asih, istriku dibantu dokter Soemanadi, melahirkan dengan normal anak kami yang pertama.


Proses kelahirannya terhitung standar dan normal. Dimulai dari minggu siang yang sudah keluar flek, dan rada mules namun dicuekin. Sebenarnya siang itu kami berencana pindah kembali ke rumah Abd. Madjid, setelah 2 bulan lebih nebeng di rumah ibu mertua akibat atap di rumah Abd. Madjid yang kudu diperbaiki akibat dimakan rayap. Malah siangnya gue sempet ngebalikin barang2 ke rumah Abd. Madjid. Namun alhamdulillah, feeling ibu hamil emang lebih tokcer dibanding suaminya :J Kepindahan ini tadinya direncanakan karena perhitungannya jadwal melahirkan adalah sekitar pertengahan Feb 2008.

Menjelang minggu malam (27 Januari 08), Dian mulai mengalami kontraksi yang lebih sering. Tengah malam kontraksinya makin pendek jaraknya, dari antar 2jam-an menjadi antar 1/2 jam-an, bahkan kurang. Menjelang subuh kontraksi mulai per 20 menitan.
Awalnya kami masih yakin kalau kita harus menunggu sekitar 2 mingguan lagi sebelum ke RS, namun setelah subuh keputusan harus diambil. Karena pagi itu adalah hari senin, dan antasari macetnya aje gile kalau hari senin pagi.

Ba'da subuh mulai memberi tahu seisi rumah Antasari kalau Dian kontraksi per 20 menit, sekalian mengabarkan keluarga Tanah Kusir kalau keputusannya akan berangkat ke RS Asih pagi itu juga. Jam 1/2 6 pagi gue ke jalan raya untuk mencegat taksi berbekal sebungkus Amild. 2 batang Amild habis sebelum taksi yang kosong ada yang liwat, sempet panas dingin juga sambil mikir alternatif apa yang bisa dilakukan kalau sang taksi gak nongol-nongol juga. Kepikiran inova tetangga yang sedang parkir. Namun alhamdulillah taksi yang ditunggu-tunggu itu akhirnya datang juga.

Bertiga (gue, Dian dan ibu mertua) naik Taksi ke RS Asih. Sampai di RS langsung masuk ke ruang observasi untuk dihitung waktu antar kontraksi dan lainnya. Jam 7 pagi waktu antar kontraksi sudah sekitar 5menit-an. Jam 1/2 8-an bonyok dateng dari Tanah Kusir, trus pergi ke Blok-M beliin telor ayam kampung. Hasil pemeriksaan suster, diketahui bahwa Dian sudah bukaan 2 sekitar jam 8-an. Suster RS mengabarkan kalau dokter Soemanadi sudah dikabari.

Sekitar jam 1an siang, sang dokter baru muncul. Mungkin karena sudah senior, jadi tahu prediksi ngelahirinnya jam berapa :J Cuma ternyata dia muncul gara2 emang ada janji operasi Caesar.. Dan benar saja, selesai si dokter ngurusin pasien yg dioperasi, Dian sudah bukaan 8. Jam 1/2 3an proses bersalin dimulai, dan alhamdulillah berjalan lancar. Amazing moment, subhanallah..



Jam 3.15-an Banyu Afif Rayyan, anak kami yang pertama, lahir dengan selamat. Tidak lama setelah ditimbang dan diukur panjangnya (berat 3kg, panjang 48cm), anakku aku perdengarkan adzan di telingan kanan dan iqomat di telinga kiri, berbarengan dengan adzan Ashar. Setelah melahirkan, wajah Dian tampak makin cantiq, berseri-seri. Tipikal wajah seorang ibu yang baru melahirkan, keajaiban alam.


Nama Banyu Afif Rayyan sebenarnya sudah kami diskusikan beberapa hari dan minggu sebelumnya, tetapi baru kami umumkan beberapa hari setelah ia lahir. Nama yg mengandung tiga unsur; Banyu artinya air bermakna sumber kehidupan, Afif artinya rendah hati dan punya harga diri bermakna kesederhanaan dan beradab, dan Rayyan yang artinya salah satu pintu Surga. Sehingga kalau digabung-gabungkan maka kami mendoakan agar anak kami yang pertama ini bisa bermanfaat dimanapun ia berada dengan segala kerendah-hatiannya dan selalu sabar dan ikhlas dalam berbuat.


Sekarang Banyu sudah 5 bulan setengah. Akhir bulan lalu beratnya sudah 7,5 kg dan kemarin sudah mencoba makan makanan bayi. Semoga kelak ia bisa menjadi motor generasi yang lebih baik dari generasi sebelumnya.

0 comments:

Post a Comment